Bangka Selatan, Faktamediababel.com – Siapa sangka, hobi ngopi dan kecintaan pada musik bisa jadi titik awal lahirnya usaha yang kini menghasilkan belasan juta rupiah per bulan. Itulah kisah Erwindo (24), pria gondrong yang akrab disapa Edo, pemilik Warkop 4.20 yang terletak strategis di depan Aik Bakung, Kota Toboali, Bangka Selatan.
Perjalanan Edo sebagai peracik kopi dimulai sejak 2019. Awalnya ia hanya ikut-ikutan jualan Thai Tea bersama temannya di Pangkalpinang. Waktu itu, kopi belum terlalu menarik perhatiannya. Namun takdir berkata lain, Edo kemudian diajak bekerja di sebuah warung kopi. Dari sinilah kecintaannya terhadap kopi, terutama jenis robusta, mulai tumbuh.
“Sempat berhenti karena menikah. Setelah itu saya memutuskan menetap di Toboali dan mulai usaha sendiri,” ungkap Edo.
Bermodalkan pengalaman dan sedikit nekat, ia membuka Warkop 4.20, nama yang ia ambil dari band favoritnya, Fourtwnty. Menurut Edo, nama itu bukan cuma keren, tapi juga merepresentasikan semangat kebebasan, relaksasi, dan kreativitas nilai-nilai yang ia tanamkan di warung kopinya.
Kini, Warkop 4.20 tak sekadar tempat ngopi biasa. Tempat ini menjadi tongkrongan anak muda, tempat nongkrong santai sambil menikmati kopi robusta racikan khas Edo yang jadi menu andalan. Selain kopi, tersedia juga aneka makanan ringan yang cocok buat teman ngobrol panjang.
“Omzetnya bisa tembus 20 juta lebih per bulan, dan itu cukup untuk memutar roda usaha dan kehidupan sehari-hari. Lumayan banget buat ukuran warung kopi di daerah,” tambahnya.
Bagi Edo, Warkop 4.20 bukan hanya soal cuan. Ia ingin warung kopi ini jadi ruang sosial, tempat bertemu ide, dan wadah kreatif bagi anak-anak muda Toboali. Terlebih, di tengah kondisi ekonomi yang menantang, bisnis semacam ini bisa jadi inspirasi lapangan kerja baru.
“Saya cuma pengen buktikan, dari hobi pun kita bisa hidup. Asal ada kemauan, konsisten, dan tentu saja, kopi yang enak!” ujarnya sambil tertawa. ***
Share this content:
About The Author
