Belitung, faktamediababel.com – Pemberian gaji kepada tim manajemen kemenangan pasangan calon (paslon) nomor urut 02, Isyak-Masdar (IM), pada Pilkada 2024 Kabupaten Belitung, memicu polemik. Pembayaran honor yang dilakukan pada masa tenang Pilkada, Selasa (26/11/2024), menimbulkan dugaan politik uang setelah salah satu tim paslon lain hadir dan menyebut aktivitas tersebut sebagai money politic.
Isyak Meirobie menjelaskan bahwa sejak awal pencalonan, ia bersama Masdar telah membentuk “manajemen kemenangan” yang bekerja dengan struktur formal, bukan sekadar tim sukses. Para anggota manajemen memiliki hak dan kewajiban, termasuk menerima honor atas pekerjaan mereka selama kampanye.
“Kenapa kami tidak membayar gaji mereka lebih awal? Karena secara psikologi kinerja, orang yang sudah menerima gaji biasanya cenderung lemas dan kurang termotivasi untuk menyelesaikan tugas. Kami menggunakan mekanisme manajemen modern, yaitu membayar honor di akhir masa kampanye,” jelas Isyak.
Pembayaran dilakukan secara terbuka di posko pemenangan IM dengan jadwal yang sudah diatur sebelumnya. Namun, kerumunan besar dan kehadiran pihak yang menduga adanya praktik politik uang menyebabkan acara sempat dihentikan selama lebih dari satu jam, memicu kemacetan dan kegaduhan.
Isyak menegaskan bahwa aktivitas ini telah mendapat izin dari pimpinan Bawaslu Provinsi dan Kabupaten.
“Saya bahkan mengajukan izin tertulis (melalui Whatsapp) kepada Bawaslu untuk melaksanakan acara ini, dan mereka memperbolehkannya. Jika ini untuk politik uang, kenapa saya lakukan secara terbuka di pinggir jalan? Kenapa tidak diam-diam di tempat tertutup?,” tambahnya.
Ketua Bawaslu Belitung, Aris Munajar, memberikan pernyataan terkait permasalahan ini. Ia menjelaskan bahwa pembayaran gaji pada masa tenang Pilkada bukanlah pelanggaran yang tertulis dalam aturan, namun tetap menimbulkan persoalan.
“Pembayaran gaji ini sebenarnya, bukan tidak bermasalah ya, tapi posisi permasalahannya ini pada masa tenang. Karena menjaga stabilitas dan probabilitas dari masyarakat yang berbondong-bondong datang seperti yang hari ini terjadi. Maka kami melakukan pencegahan,” kata Aris.
Ia menambahkan, dugaan politik uang belum bisa dipastikan. “Belum bisa dikatakan sebagai money politic. Untuk itu, kami menggelar rapat bersama Gakkumdu (Sentra Penegakan Hukum Terpadu) yang melibatkan kejaksaan dan kepolisian guna mengkaji lebih lanjut,” jelasnya.
Novrian Kordiv Penangan Pelanggaran Bawaslu Babel menegaskan jika memang kejadian tu hanya untuk membayar gaji para tim manajemen kemenangan Isyak-Masdar maka itu tidak jadi bermasalah.
“Kalau menurut kita, itu tidak jadi masalah. Sama saja seperti partai politik mengumpulkan kader ke kantor partainya, kemudian mereka melakukan persiapan. Kalau untuk pandang umumnya. Tetapi kalau untuk suatu kasus, itu tidak bisa kita putuskan sebelum ada kajian dan penelusuran,” katanya.
Kapolres Belitung juga menyarankan agar pembayaran gaji ditunda hingga Pilkada selesai untuk menghindari kesalahpahaman lebih lanjut.
Isyak Meirobie juga menyampaikan permohonan maaf kepada para pendukung dan tim manajemen kemenangan yang mengalami keterlambatan dalam menerima hak mereka akibat kekisruhan tersebut. Ia berharap semua pihak dapat melihat permasalahan ini dengan objektif dan tidak mudah terpengaruh oleh spekulasi yang belum terbukti kebenarannya.
(*/Red)
Share this content: