23 Oktober 2025

Toboali, Faktamediababel.com — Suasana penuh khidmat sekaligus meriah menyelimuti Masjid Nurul Ibad Kolong Dua, Kelurahan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan pada Minggu (7/9/2025). Ratusan jamaah, tokoh masyarakat, pemuda, hingga anak-anak tampak hadir dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H yang dikemas dengan pawai keliling kampung serta berbagai rangkaian acara keagamaan.

Kegiatan dimulai tepat pukul 07.30 WIB dengan pembacaan basmalah yang dipimpin langsung oleh Ketua Masjid Nurul Ibad, Maryono. Suasana syahdu terasa saat jamaah bersama-sama melafalkan kalimat pembuka penuh berkah itu. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pawai teluk serujo yang menjadi tradisi khas masyarakat setempat setiap kali memperingati hari besar Islam.

Pawai Mengelilingi Kampung

Rute pawai tahun ini terbilang cukup panjang. Rombongan pawai Teluk Serujo dengan memakai mobil besama-sama sambil berselawat dan membawa bendera  hiasan bernuansa Islami. Pawai dimulai dari halaman depan Kantor Pemihan Umum (KPU) Kolong Dua, kemudian melintasi jalan kampung Kolong Dua, Gang Lintas, Gang Pesona, Bukit Permai, Jalan Komplek Bukit Permai, Parit Delapan, dan kembali berakhir di halaman masjid sebagai titik finis.

Sepanjang perjalanan, warga yang tidak ikut serta turut menyaksikan dari pinggir jalan. Mereka menyambut rombongan dengan senyum, lambaian tangan. Anak-anak tampak ceria sementara para remaja masjid memimpin lantunan shalawat dengan iringan rebana.

“Alhamdulillah, tahun ini semangat masyarakat luar biasa. Pawai bukan hanya jadi ajang jalan bersama, tetapi juga sarana syiar Islam dan mempererat tali silaturahmi,” ujar Maryono, Ketua Masjid Nurul Ibad saat ditemui usai pawai.

Menurut Maryono, kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Nurul Ibad sudah menjadi tradisi turun-temurun yang selalu ditunggu warga. Lebih dari sekadar ritual keagamaan, momentum ini juga menjadi wadah kebersamaan.

“Kita ingin menghidupkan kembali semangat gotong royong dan kebersamaan. Nabi Muhammad SAW adalah teladan dalam membangun persaudaraan, dan itu yang harus kita jaga di tengah kehidupan bermasyarakat,” tutur Maryono.

Ia menambahkan, suksesnya kegiatan tahun ini tidak lepas dari peran seluruh panitia, remaja masjid, donatur, dan masyarakat sekitar. Sejak jauh hari, warga sudah bergotong royong mempersiapkan segala keperluan, mulai dari dekorasi masjid, persiapan konsumsi, hingga pengaturan teknis jalannya pawai.

Tausiyah dan Doa Bersama

Setelah pawai berakhir, jamaah kembali berkumpul di masjid. Acara dilanjutkan dengan pembacaan shalawat Nabi, doa bersama, serta tausiyah agama yang disampaikan oleh ustaz Syahrulloh. Dalam tausiyahnya, sang ustaz menekankan pentingnya meneladani akhlak Rasulullah SAW dalam kehidupan sehari-hari.

“Maulid bukan sekadar perayaan. Ini adalah momentum untuk merefleksikan diri, sudah sejauh mana kita mencontoh Rasulullah dalam kejujuran, kasih sayang, dan kepedulian terhadap sesama,” tegas ustaz dalam ceramahnya.

Jamaah tampak khusyuk mengikuti rangkaian kegiatan. Beberapa terlihat menitikkan air mata saat doa dipanjatkan, berharap keberkahan dan rahmat Allah SWT untuk keluarga, masyarakat, dan bangsa.

Salah satu yang menarik perhatian adalah antusiasme anak-anak. Mereka begitu bersemangat mengikuti pawai, bahkan sejak pagi sudah berdandan rapi dengan pakaian muslim terbaik mereka. Ada yang mengenakan baju koko putih, gamis, hingga peci dan kerudung warna-warni.

Remaja masjid juga berperan aktif. Mereka bertugas sebagai pengarah jalannya pawai, pemain rebana, hingga panitia konsumsi. Semangat mereka menjadi bukti bahwa generasi muda masih memiliki kepedulian tinggi terhadap kegiatan keagamaan.

“Generasi muda harus terus kita libatkan. Karena merekalah yang nanti akan melanjutkan estafet perjuangan syiar Islam. Kalau sejak dini sudah terbiasa ikut serta dalam kegiatan positif, insyaAllah mereka akan tumbuh dengan akhlak mulia,” jelas Maryono.

Maryono menegaskan bahwa Maulid Nabi Muhammad SAW bukan hanya milik umat Islam saja, melainkan juga menjadi momentum persatuan seluruh masyarakat. Ia mengajak semua pihak untuk menjaga keharmonisan antarwarga di Kelurahan Toboali.

“Di Kolong Dua ini, kita hidup berdampingan dalam keragaman. Kegiatan Maulid adalah contoh nyata bagaimana masyarakat bisa bersatu dalam kebaikan. Mari kita rawat tapi persaudaraan ini, karena dengan kebersamaan semua tantangan bisa kita hadapi,” ujarnya.

Acara juga dihadiri oleh sejumlah tokoh masyarakat, perangkat kelurahan, dan tokoh agama. Kehadiran mereka menambah semarak suasana sekaligus memberikan dukungan moral bagi panitia dan jamaah.

Tokoh masyarakat setempat mengapresiasi kerja keras panitia yang berhasil mengemas acara dengan baik, tertib, dan penuh makna. Mereka berharap kegiatan serupa terus dilestarikan, bukan hanya di Kolong Dua tetapi juga di masjid-masjid lain di Bangka Selatan.

Rangkaian kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H di Masjid Nurul Ibad Kolong Dua ditutup dengan pembacaan doa penutup dan pembagian konsumsi untuk jamaah. Suasana penuh syukur terlihat jelas di wajah para peserta.

“Semoga apa yang kita lakukan hari ini mendapat ridha Allah SWT. Kita tidak hanya memperingati kelahiran Nabi, tetapi juga bertekad meneladani ajarannya. Mari kita jaga masjid ini sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial yang bermanfaat bagi semua,” pungkas Maryono.

Bagi masyarakat Kolong Dua, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini meninggalkan kesan mendalam. Bukan hanya karena kemeriahan pawai dan semangat kebersamaan, tetapi juga karena nilai spiritual yang kembali diteguhkan.

Dengan semangat itu, warga berharap kegiatan serupa di tahun-tahun mendatang akan semakin semarak, semakin berkualitas, dan semakin membawa keberkahan.

Turut hadir, Ketua Masjid Nurul Ibad, Ketua Panitia Khataman Qur’an, Ketua Masjid Al Ikhlas, Ketua KUA, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda dan seluruh Panitia Pelaksana (Red/*).

Share this content:

About The Author

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *