Pangkalpinang, faktamediababel.com – Korban pengeroyokan, kekerasan dan penganiayaan yang terjadi di wilayah Lubuk Besar, Bangka Tengah diantaranya Ivan Samoel (34) Wartawan Riaubangkit.com, Selamet Iriyadi alias Ismed (56) LSM Mabes Bara, dan Khodri (54) LSM Lintas 66, pada hari Rabu (30/04/2024) pukul 20.15 WIB oleh sekelompok masa warga Lubuk Besar mengalami luka fisik dan materi.
Korban Ismed dan Khodri saat dijumpai awak media dikediaman Ismed di daerah Paritlalang, Kota Pangkalpinang, menyampaikan kronologis kejadian yang menimpa keduanya. Rabu (01/05/2024)
Disampaikan Ismed bahwa sebelum kejadian mereka bertiga memasuki wilayah Lubuk Besar, Bangka Tengah, untuk mencari informasi serta investigasi sekira Ba’da Maghrib mereka tiba di kediaman Bos Bas yang merupakan Bos besar kolektor timah di lubuk dan sempat berbicara panjang lebar dan setelah berpamitan kami bertiga memutuskan untuk balik, dalam perjalanan kami sempat berhenti di tiga tempat anak buah Bos Bas.
“Kami sempat berhenti di tiga tempat anak buah Bos Bas ini, ditempat pertama dan kedua tidak terjadi apa-apa, nah ditempat ketiga ini lah kejadiannya,” ungkap Ismed.
Lanjut Ismed menceritakan kronologisnya kembali mengatakan, di tempat ketiga anak buahnya, Bos Bas sempat menelpon salah satu korban yaitu Ivan. Bos Bas mengatakan bahwa masyarakat sudah berkumpul di Masjid Besar Lubuk jadi Bos Bas menyarankan kepada kami semua untuk kembali ketempat kediaman Bos Bas tetapi belum selesai pembicaraan dengan Bos Bas, massa sudah mengepung kami di mobil, ada yang memecahkan kaca mobil dan ada yang langsung menyerang Ivan.
“Jadi pas di lokasi kejadian kami sempat mendapatkan telpon dari Bos Bas yang mengatakan bahwa ada massa yang berkumpul di Masjid Besar Lubuk dan Bos Bas menyarankan kami semua untuk kembali ke tempatnya,” ucap Ismed.
“Belum selesai pembicaraan dengan Bos Bas, massa tiba-tiba sudah mengepung dan melakukan pengrusakan mobil dan menghantam saudara Ivan dan ada yang berteriak Wartawan, LSM, Ormas masuk Lubuk harus di bunuh, dan pada saat itu Ivan terjatuh dan sudah di injak-injak nah di saat ada yang mengangkat batu besar untuk menghantam Ivan saya langsung mendorong warga tersebut dan saya pun juga jadi bulan bulanan juga,” Kata ismed lagi.
Disaat kritis datanglah pak Kades dan anggota Polsek di lokasi kejadian dan kami pun dibawa ke Puskesmas terdekat tetapi warga masih mengejar kami dan mengepung Puskesmas hingga kami lari lewat pagar belakang walaupun harus naik pagar tinggi.
“Kami berobat di Rumah Sakit Umum Bangka Tengah dan melakukan Visum untuk membuat laporan di Polres Bangka Tengah,” tambah Ismed.
Untuk akun Facebook Sakura Pink yang memposting bahwa kami sudah di siram bensin itu tidak ada dan juga mengatakan ada warga yang mengatakan jangan juga tidak ada yang benar mengatakan malah menyuruh membunuh kami itu ada,” tegasnya.
“Dari kejadian ini kami semua yang menjadi korban pengeroyokan, kekerasan dan penganiayaan yang terjadi di wilayah Lubuk Besar, Bangka Tengah, berharap pihak APH khususnya Polres Bangka Tengah dapat mengungkap kasus ini dan menyelesaikan dengan seadil adil nya sesuai hukum yang berlaku di negara kita ini kami menunggu gebrakan pihak Polres Bangka Tengah dan Polda Bangka Belitung,” harap Ismed didampingi Khodri.
(Johan)
Share this content: